Jumat, 04 April 2008

STKIP Segera Berdiri di Landak


OLEH: KUNDORI

Ngabang, Equator
Kabar yang menggembirakan bagi masyarakat di Negeri Intan ini, harapan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Landak membangun perguruan atau sekolah tinggi, akhirnya mulai kabulkan. Untuk tahap awal, tahun 2008 ini Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) segera berdiri dengan tiga jurusan.
“Sekarang tinggal menunggu izin operasional dari Dikti, kita optimis STKIP di Landak dibuka pada tahun ajaran 2007-2008 ini, ya sekitar Juli atau Agustus mendatang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Landak, Drs. Lukas Kanoh MM dikonfirmasi Equator di kantornya, Senin (24/3).
Lukas mengungkapkan, nama lembaga untuk mencetak guru-guru yang handal ini rencana bernama STKIP Pamane Talino dibawah naungan Yayasan Landak Bersatu. “Pamane Talino itu bisa kita artikan mencerdaskan bangsa. Nah ini rencana untuk nama STKIP kita,” ujar Lukas.
Mengenai lokasi kampus STKIP Pamane Talino yang merupakan satu-satunya lembaga sekolah tinggi guru pertama di Landak ini sementara akan menggunakan eks gedung Kantor Bupati Landak tepatnya di jalan Pengeran Cinata Ngabang.
“Sampai saat ini akan melakukan rapat lagi dengan yayasan, untuk melengkapi struktur. Karena dibawah yayasan tentu Badan Pelaksana Harian serta menyiapkan panitia penerimaan mahasiswa baru,” kata Lukas.
Menurut Lukas, STKIP Pamene Talino untuk tahap awal rencana akan membuka tuga jurusan terlebih dahulu yakni jurusan Bahasa Inggeris, Matematika dan Pendidikan Jasmani Kesehatan (Penjaskes). Sehingga diharapkan, dengan tiga jurusan ini bisa memenuhi keinginan masyarakat dan lulusan STKIP nantinya bisa langsung diterapkan. “Karena kita lihat memang guru-guru dari disiplin ilmu di tiga jurusan ini akan dibutuhkan di Kabupaten Landak ini,” ujar Lukas.
Lukas menambahkan, dengan dibangunnya kampus STKIP di Landak ini dirinya optimis akan disambut antusias masyarakat untuk meng kuliahkan anak-anaknya. Selain itu, lokasi juga jika ditinjau memang sangat strategis, sehingga dari kabupaten lain bisa kuliah di Landak seperti Kabupaten Sanggau, Bengkayang dan sebagian Kabupaten Pontianak. “Sehingga bisa mengurangi biaya orang tua, mungkin kalau kuliah di Pontianak memakan biaya cukup besar khususnya biaya hidup,” kata Lukas.
Menyinggung masalah perizinan STKIP, jika dilihat di sejumlah kabupaten di Kalbar belum lama ini sedang santer banyak polemik perizinan kampus STKIP. Maka, untuk Pemkab Landak, lanjut Lukas, Pemkab tidak mau nekat sebelum izin operasional keluar dari Dikti lalu beroperasi. “Karena biasa izin belum keluar sudah menerima mahasiswa, sehingga bisa dikatakan illegal dan menjadi kemelut. Nah itu yang tidak kita inginkan,” tandas Lukas. (*)

Tidak ada komentar: